Assalamu'alaikum.. Wr.. Wb..

Assalamu'alaikum.. Wr.. Wb..

Kamis, 20 Desember 2012

Dahsyatnya Khasiat Pepaya

Jeruk. Buah inilah yang—mungkin—pertama kali mampir di otak, saat kita ditanya, “Buah apa yang paling banyak mengandung Vitamin C?” Jawaban atas pertanyaan tersebut tidak salah, tapi belum sepenuhnya tepat, karena vitamin C yang dikandung oleh jeruk per 100 gram, hanya 49 miligram. Sedangkan dalam 100 gram pepaya, terkandung 78 miligram vitamin C. Jadi, pepaya mengandung vitamin C yang lebih banyak. Satu-satunya buah yang mampu mengalahkan pepaya dalam hal kandungan vitamin C-nya, hanyalah jambu biji, yang mengandung vitamin C sebanyak 87 miligram per 100 gram. Pepaya mengandung nutrisi yang amat berlimpah dan amat baik dikonsumsi anak-anak hingga lansia (lanjut usia), untuk menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, buah yang diduga berasal dari Kostarika dan Meksiko ini, bisa diperoleh di mana saja dan kapan saja, karena buah ini tidak mengenal musim, sehingga bisa terus tumbuh sepanjang masa. Seluruh bagian pepaya, mulai dari akar sampai dengan ujung daunnya—termasuk bunga dan buahnya, mempunyai nilai medis yang tinggi. Bunga pepaya yang telah dimasak dan dimaniskan dengan gula, bisa digunakan untuk mengobati penyakit kuning dan bronchitis. Kulit batang pohon pepaya, bisa digunakan sebagai obat sakit gigi. Akar dan getah pepaya memiliki khasiat yang luar biasa. Keduanya mengandung zat aktif non-gizi, yaitu karpain, karposit, kautsyuk, dan papayotin, yang bisa berfungsi sebagai antibiotik. Akar pepaya juga bisa dibuat teh untuk menghilangkan parasit-parasit usus, mengobati penyakit kuning dan penyakit ginjal, dan menghentikan perdarahan. Getah pepaya juga bisa digunakan untuk menghilangkan jerawat. Caranya: iris buah pepaya hingga keluar getahnya, kemudian oleskan ke bagian wajah yang berjerawat. Biarkan mengering, kemudian basuhlah dengan air sampai bersih. Maka, dalam waktu yang relatif singkat, kulit wajah yang sebelumnya berjerawat akan mulus kembali. Daun pepaya sangat hebat dalam hal membantu merawat indra penglihatan. Daun pepaya mengandung vitamin A sebanyak 18.250 SI (satuan internasional). Jumlah ini lebih banyak dari vitamin A yang dikandung wortel—sayuran yang diklaim paling hebat dalam hal merawat indra penglihatan, yang hanya sejumlah 12.000 SI. Selain itu, kandungan carposide di dalam daun pepaya, telah diketahui mampu membantu penyembuhan orang yang sedang menderita penyakit cacingan. Pepaya mengandung serat pektin. Serat yang satu ini, memiliki kemampuan yang sangat hebat, yaitu mampu menghilangkan rasa lapar satu hari penuh. Berdasarkan hasil sebuah penelitian yang dimuat di Journal of The American College of Nutrition, orang yang mengonsumsi buah yang mengandung pektin, memiliki rasa kenyang empat jam lebih lama daripada orang yang juga mengonsumsi buah, tapi tidak mengandung pektin. Pektin ini, terdapat di antara kulit dan daging buah. Oleh karena itu, jika mengupas buah, tidak boleh terlalu tebal, agar pektin tidak terbuang dengan percuma. Selain itu, serat yang dikandung oleh pepaya, sangat halus. Hal tersebut, menjadikan buah ini sangat cocok dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia. Buah yang memiliki nama Latin Carica papaya L. ini, juga mengandung zat papain. Keistimewaan zat ini adalah mampu membantu tubuh kita untuk mencerna makanan yang memiliki ukuran 35 kali lipat lebih besar dari ukuran pepaya yang kita konsumsi. Zat ini, tersebar di seluruh bagian buah—dari kulit sampai dengan biji, sehingga tidak mengherankan bila sejumlah ahli gizi sering memberi anjuran kepada orang-orang yang memiliki masalah dengan pencernaannya, untuk rajin mengonsumsi pepaya lengkap dengan bijinya. Di Cina, biji pepaya sudah lazim dikonsumsi oleh masyarakat pribumi dengan cara dikeringkan, kemudian diramu menjadi minuman teh. Dengan demikian, rasa pahit yang dikeluarkan oleh biji, akan lenyap sama sekali. Mengonsumsi buah pepaya secara teratur, dapat menghindarkan kita dari risiko terserang penyakit kanker kandung kemih, kanker kolon, kanker pankreas, dan kanker paru-paru. Selain itu, mengonsumsi pepaya secara teratur juga membuat lendir usus—yang secara negatif mempengaruhi sistem pencernaan kita—bisa dikurangi, bahkan parasit-parasit usus bisa dicerna. Pepaya memang baik untuk dikonsumsi demi menjaga kesehatan tubuh kita, tapi wanita yang sedang hamil, dilarang mengonsumsi buah pepaya—terutama pepaya yang masih muda atau mentah atau mengkal—dan juga kulit; daun; biji (segar/kering); dan getahnya, karena bagian-bagian buah tersebut, memiliki efek untuk menggugurkan kandungan. Jika tidak memungkinkan—dikarenakan berbagai alasan, wanita yang sedang hamil tetap “diperbolehkan” untuk mengonsumsi buah pepaya, itupun yang telah benar-benar masak dan dengan kuantitas yang sedang. Dalam hal ini, dosis memainkan peran yang amat penting, karena wanita-wanita yang mengonsumsi pepaya dalam jumlah yang banyak dan dalam rentang waktu yang sangat lama, bisa menjadi mandul untuk selamanya. Sejumlah peneliti di University of Sussex di Inggris menyebutkan, “Jika wanita yang sedang hamil mengonsumsi satu pepaya per hari, mungkin dia akan mengalami keguguran dalam waktu seminggu. Buah ini, hanya perlu dimakan dua atau tiga hari untuk merasakan fungsinya sebagai pengendali kelahiran. Aborsi dijamin akan terjadi, hanya dengan memakan buah pepaya yang belum masak.” Oleh sebab itulah, di berbagai negara seperti di Papua Nugini dan Peru, buah pepaya sering digunakan sebagai alat kontrasepsi (pengendali kelahiran). Dari hasil seminar tentang pepaya yang diselenggarakan oleh Direktorat Budidaya Tanaman Buah—Direktorat Jendral Holtikultura di Taman Buah Mekarsari, terungkap sejumlah informasi penting tentang manfaat mengonsumsi buah pepaya, di antaranya: 1.Pepaya mampu mempengaruhi hormon pertumbuhan manusia, yang mampu membantu peningkatan kesehatan otot dan mengurangi penimbunan lemak di dalam tubuh, 2. Pepaya mampu membantu mempercepat proses pencernaan protein, 3.Pepaya mampu membantu pengaturan asam amino dan membantu proses detoksifikasi racun dari dalam tubuh. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh akan kian meningkat, 4. Pepaya membantu meningkatkan kualitas sperma. Pepaya terbukti secara signifikan dalam membantu proses kesuburan pria. Dengan mengonsumsi vitamin C yang dikandung oleh pepaya sebanyak 500 miligram per hari, maka para pria dapat meningkatkan jumlah sperma, menstimulasinya menjadi lebih subur, dan—yang paling penting—mempercepat pergerakan sperma, yang pada akhirnya mempercepat terjadinya kehamilan, 5.Pepaya merupakan salah satu buah yang amat baik dijadikan sebagai sumber antioksidan, yang bisa diandalkan untuk mengenyahkan radikal bebas—pemicu penyakit kanker, karena pepaya mengandung vitamin C dan karoten dalam jumlah yang lumayan banyak, 6. Pepaya memiliki sifat antiseptik dan dapat membantu mencegah perkembangan bakteri yang dapat merugikan usus. Selain itu, pepaya membantu menormalkan pH usus, sehingga keadaan flora usus menjadi normal, 7. Pepaya yang telah masak dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit disentri dan reumatik, 8.Zat papain yang dikandung oleh pepaya dapat memecah makanan yang mengandung protein, sehingga terbentuklah senyawa asam amino yang bersifat autointoxicanting, sehingga otomatis menghilangkan terbentuknya berbagai substansi yang tidak diinginkan tubuh, yang terjadi akibat proses pencernaan yang tidak sempurna. Dengan demikian, kita akan terbebas dari penyakit epilepsi, hipertensi, kencing manis, radang sendi, dan sembelit. Mengingat banyaknya manfaat yang bisa diperoleh dari mengonsumsi pepaya, ada baiknya pepaya disisipkan dalam daftar makanan yang akan dikonsumsi. Sumber: http://kesehatan.kompasiana.com

Sabtu, 29 September 2012

Berkata Baik atau Diam

Dari Abu Hurairoh rodhiallohu ‘anhu, sesungguhnya Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam. Dan barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhori dan Muslim) Kedudukan Hadits Hadits ini merupakan hadits yang penting dalam bidang adab. Makna hadits ini telah tercakup di dalam hadits ke-12. Hak Alloh Dan Hak Hamba Pada hadits di atas menunjukkan ada 2 hak yang harus ditunaikan, yaitu hak Alloh dan hak hamba. Penunaian hak Alloh porosnya ada pada senantiasa merasa diawasi oleh Alloh. Di antara hak Alloh yang paling berat untuk ditunaikan adalah penjagaan lisan. Adapun penunaian hak hamba, yaitu dengan memuliakan orang lain. Menjaga Lisan Menjaga lisan bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan berkata baik atau kalau tidak mampu maka diam. Dengan demikian diam kedudukannya lebih rendah dari pada berkata baik, namun masih lebih baik dibandingkan dengan berkata yang tidak baik. Berkata baik terkait dengan 3 hal, seperti tersebut dalam surat An-Nisa’: 114, yaitu perintah bershadaqoh, perintah kepada yang makruf atau berkata yang membawa perbaikan pada manusia. Perkataan yang di luar ketiga hal tersebut bukan termasuk kebaikan, namun hanya sesuatu yang mubah atau bahkan suatu kejelekan. Pada menjaga lisan ada isyarat menjaga seluruh anggota badan yang lain, karena menjaga lisan adalah yang paling berat. Memuliakan Orang Lain Memuliakan berarti melakukan tindakan yang terpuji yang bisa mendatangkan kemuliaan bagi pelakunya. Dengan demikian memuliakan orang lain adalah melakukan tindakan yang terpuji terkait dengan tuntutan orang lain. Batasan Tetangga Dan Tamu Tetangga menurut syariat adalah sesuai dengan pengertian adat, artinya kapan secara adat dinilai sebagai tetangga maka dinilai sebagai tetangga juga oleh syariat. Kaidah menyatakan semua istilah yang ada dalam syariat dan tidak ada batasannya secara syariat dan bahasa maka pengertiannya dikembalikan kepada adat. Batasan tamu yang wajib diterima dan dilayani adalah jika dia tidak memiliki kemampuan untuk mencari tempat untuk tinggal atau untuk makan. Jika mampu maka hukumnya sunnah. Adapun batasan lamanya adalah 1 hari 1 malam, sempurnanya 3 hari 3 malam Sumber: http://www.alquran-sunnah.com/mutiara-hadits/540-berkata-yang-baik-atau-diam.html

Minggu, 12 Agustus 2012

Di Balik Kegagalan Pasti Ada Kesuksesan

dakwatuna.com – Manusia diciptakan penuh dengan keterbatasan. Ingin rumah luas uang tidak punya untuk membuatnya, ingin sekolah tinggi tapi tidak ada kesempatan, ingin menikah tapi jodoh belung datang, ingin hidup tenang tapi terus saja gundah gulana, ingin sukses tapi misi dan visi hidup tidak beres.
Sungguh Maha Adil Allah yang telah mencipta, dengan segala keterbatasan yang ada, manusia menempati tempat tertinggi dibanding makhluk Allah lainya. Dia beri kita akal untuk menyempurnakan keterbatasan yang kita miliki, Dia beri kita hati nurani yang tidak pernah berdusta, Dia beri kita jasad yang indah lagi sempurna.
“Kenapa hidup saya selalu tersiksa begini, gagal dan tidak berarti?”
“Akankah ada hari esok penuh ceria untuk saya yang nestapa?”
“Masihkan ada ampunan Allah untuk saya yang bergelimang maksiat?”
“Kapankah datangnya belahan jiwa yang akan menentramkan hati?”
Pertanyaan di atas senantiasa saja ada pada setiap jiwa. Keinginan besar untuk hidup tenang, bahagia, sukses adalah impian kita semua. Keinginan untuk mencapai kesuksesan, prestatif, inovatif, produktif terletak pada seberapa besar kita mampu menempatkan diri pada Zat yang telah menciptakan kita dengan segala keterbatasan ini. Kita tidak pernah mampu menahan maut yang menjemput. Kita tidak pernah bisa bertindak saat usaha telah maksimal ternyata kita masih juga menemui kegagalan. Tidak pula bisa kita tunda saat umur senantiasa bertambah. Apa yang bisa kita lakukan?
Rendah hati, qolbu yang bersih, bekerja keras, berdoa, dan tawakal adalah kunci keberhasilan jika kita ingin mejadi pribadi sukses. Allah adalah satu-satunya tempat kita bergantung, karena hanya Dialah yang mengeluarkan kita dari kegelapan kepada cahaya. “Allah adalah pelindung orang-orang beriman, Dia mengeluarkan dari kegelapan kepada cahaya…” (QS.Al-Baqarag:27)
Lia’s gallery menuliskan beberapa prinsip yang harus kita miliki agar kita menjadi pribadi sukses dengan limpahan Rahman dan Rahim Allah.
  1. Bekerjalah karena Allah, bukan karena pamrih kepada orang lain. Maka Anda akan memiliki integritas yang tinggi, yang merupakan sumber kepercayaan dan keberhasilan.
  2. Jangan berinspirasi pada yang selain Allah. Jangan berprinsip pada sesuatu yang labil dan tidak pasti seperti harta, nafsu hewani, kedudukan, penghargaan orang lain atau apapun selain Allah. Hal ini akan membuat mental Anda lebih siap menghadapi kemungkinan apapun yang akan terjadi pada diri Anda.
  3. Lakukan sesuatu dengan sungguh-sunguh dan sebaik-baiknya karena Allah dan ingatlah selalu Allah yang Maha Tinggi. Maka Anda akan mendapatkan hasil yang jauh berbeda dan jauh lebih baik.
  4. Berpedomanlah selalu pada sifat-sifat Allah, seperti ingin selalu maju, ingin selalu adil, ingin selalu memberi kasih sayang, ingin selalu kreatif dan inovatif, ingin selalu bijaksana, ingin selalu memelihara, berfikir jernih, mau belajar sungguh-sungguh.
  5. Bangun kepercayaan dari dalam diri, jangan karena penampilan fisik, tetapi iman andalan yang akan memancarkan kharisma.
  6. Bangun motivasi Anda, karena Anda adalah makhluk Allah yang sempurna dan Anda adalah wakil Allah. Raihlah cita-cita dan harapan dengan kemauan yang kuat membara…
Dibalik cerita kesuksesan orang-orang sukses, tersimpan banyak kegagalan yang dilipat rapi  dalam sebuah simpul pengalaman sejarah. Simpul-simpul itulah yang justru mendorong lahirnya kesuksesan. Tom Watson mengatakan, “Jika Anda ingin sukses, perbanyaklah angka kegagalan Anda.” Karena memang, kegagalan adalah sukses yang tertunda. Semakin banyak kegagalan yang kita hadapi, maka kita akan semakin dewasa menerima kesuksesan yang sesungguhnya, sebagai buah jerih payah dan usaha yang kita lakukan.
Orang sukses, bukanlah orang-orang yang luar biasa, tetapi mereka melakukan hal-hal kecil dengan cara luar biasa. Ketika ia menemukan kegagalan dalam hidupnya, dia tidak mengeluh, putus asa, apa lagi menyalahkan Tuhanya.
Siapa tak kenal Abraham Lincoln. Pria ini pernah mengalami kegagalan dalam bisnis dalam usia 21 tahun, kalah dalam pemilihan anggota legislatif di usia 22 tahun, gagal lagi dalam bisnis di usai 24 tahun, menderita kesedihan akibat kematian kekasihnya di usia 26 tahun, menderita gangguan syaraf di usia 27 tahun, gagal dalam pemilihan anggota kongres di usia 34 tahun, gagal dalam pemilihan anggota senat di usia 45 tahun, gagal dalam upaya menjadi wakil presiden di usia 47 tahun, gagal dalam upaya pemilihan anggota senat di usia 49 tahun, namun akhirnya terpilih sebagai presiden Amerika Serikat di usia 52 tahun.
Lain lagi kisah seseorang yang sedang menuju tangga-tangga kesuksesannya. Gagal UMPTN tidak membuatnya kecewa. Masih dengan akal yang jernih dan semangat untuk hidup bahagia, dia masuki sebuah Perguruan Tinggi Swasta. Di sana ia giat belajar. Baginya kegagalan berkompetisi dalam memperebutkan Perguruan Tinggi Negri bukanlah akhir segala-galanya. Dengan bekal keyakinan dan dorongan yang kuat untuk mendapatkan apa yang menjadi cita-citanya, dia terpilih sebagai mahasiswa teladan dan mendapatkan beasiswa. “Kalau saya kuliah di PTN, mungkin belum tentu begini ceritanya.” Begitu batinnya berbisik riang.
Kesuksesan dan kegagalan tidak dapat kita elakkan sebagai konsekwensi atas berbagai pilihan dan keputusan dalam memilih cara hidup. Inilah bukti nyata lemahnya manusia. Tanpa subsidi kekuatan berupa sikap dan improvisasi berupa kemauan keras untuk berusaha dari Allah SWT, kita hanyalah pemain yang pasrah mementaskan peran kita. Maka oleh karena itu, keberhasilan kita melipat kegagalan dan menyimpannya sebagai guru dalam sejarah hidup kita, turut dipengaruhi oleh sikap, kemauan keras dan keyakinan kita pada Tuhan, sebagai Zat yang Maha berkehendak atas diri kita.
Bersikap positif memandang kegagalan sebagai awal kesuksesan adalah pelajaran yang paling berharga. Ibaratnya seorang ibu yang gagal menanak nasi hingga menjadi bubur. Jika terlanjur menjadi bubur, jangan buang bubur itu. Kenapa tidak kita jadikan saja bubur itu menjadi bubur ayam. Tambahkan bumbunya, beri daging, ati ampela ayam, taburi bawang goreng dan kecap. Hidangkan dengan sedikit kerupuk. Bukanhkan ia tetap dapat kita makan, bahkan memberikan variasi dalam menu kita hari itu. Bukankah tidak sedikit pula yang favorit terhadap bubur ayam?

Sumber: http://www.dakwatuna.com
Penulis:  Dr. Yesi Elsandra